Kamis, 10 September 2009

BAB III bakso malang Kota "Cak Eko"

BAB III
STUDY KASUS

I. Exiting
a Komparator
Sebagai komparator bakso Cak Eko adalah waralaba / Frandchise KFC, karena KFC dan bakso Cak Eko memiliki kesamaan yitu, sama – sama merupakan waralaba / Frandchise yang menawarkan makanan siap saji.
1. Profil KFC
PT Fastfood Indonesia Tbk. adalah pemilik tunggal waralaba KFC di Indonesia, didirikan oleh Gelael Group pada tahun 1978 sebagai pihak pertama yang memperoleh waralaba KFC untuk Indonesia. Perseroan mengawali operasi restoran pertamanya pada bulan Oktober 1979 di Jalan Melawai, Jakarta, dan sukses outlet ini kemudian diikuti dengan pembukaan outlet-outlet selanjutnya di Jakarta dan perluasan area cakupan hingga ke kota-kota besar lain di Indonesia antara lain Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Makassar, dan Manado. Keberhasilan yang terus diraih dalam pengembangan merek menjadikan KFC sebagai bisnis waralaba cepat saji yang dikenal luas dan dominan di Indonesia.
Bergabungnya Salim Group sebagai pemegang saham utama telah meningkatkan pengembangan Perseroan pada tahun 1990, dan pada tahun 1993 terdaftar sebagai emiten di Bursa Efek Jakarta sebagai langkah untuk semakin mendorong pertumbuhannya. Kepemilikan saham mayoritas pada saat ini adalah 79,6% dengan pendistribusian 43,8% kepada PT Gelael Pratama dari Gelael Group, dan 35,8% kepada PT Megah Eraraharja dari Salim Group; sementara saham minoritas (20,4%) didistribusikan kepada Publik dan Koperasi.
Perseroan memperoleh hak waralaba KFC dari Yum! Restaurants International (YRI), sebuah badan usaha milik Yum! Brands Inc., yaitu sebuah perusahaan publik di Amerika Serikat yang juga pemilik waralaba dari empat merek ternama lainnya, yakni Pizza Hut, Taco Bell, A&W, dan Long John Silvers. Lima merek yang bernaung dibawah satu kepemilikan yang sama ini telah memproklamirkan Yum! Group sebagai fast food chain terbesar dan terbaik di dunia dalam memberikan berbagai pilihan restoran ternama, sehingga memastikan kepemimpinannya dalam bisnis multi-branding. Untuk kategori produk daging ayam cepat saji, KFC tak terkalahkan.
Memasuki 28 tahun keberhasilan Perseroan dalam membangun pertumbuhannya, posisi KFC sebagai pemimpin pasar restoran cepat saji tidak diragukan lagi. Untuk mempertahankan kepemimpinan, Perseroan terus memperluas area cakupan restorannya dan hadir di berbagai kota kabupaten tanpa mengabaikan persaingan ketat di kota-kota metropolitan. Perseroan baru saja meresmikan pembukaan outlet KFC yang ke 300 di Cireundeu pada bulan Oktober 2007, bertepatan pada bulan yang sama ulang tahun KFC Indonesia yang ke 28. Perseroan mengakhiri tahun 2007 dengan total 307 outlet termasuk mobile catering, yang tersebar di 78 kota di seluruh Indonesia, mempekerjakan total 11.835 karyawan dengan hasil penjualan tahunan di atas Rp. 1,590 triliun.
Produk unggulan Perseroan, Colonel’s Original Recipe dan Hot & Crispy, tetap merupakan ayam goreng paling lezat berdasarkan berbagai survei konsumen di Indonesia. Sebagai produk unggulan lainnya, dalam beberapa tahun ini Perseroan juga menawarkan Colonel Burger, Crispy Strips, Twister, dan yang baru-baru ini diluncurkan, Colonel Yakiniku. Selain produk-produk unggulan ini, KFC juga memenuhi selera lokal dengan menu pilihan lain seperti Perkedel, Nasi, Salad, dan Sup KFC. Untuk memberikan produk bernilai tambah kepada konsumen, berbagai menu kombinasi hemat dan bermutu seperti Super Panas dan KFC Attack terus ditawarkan. Perseroan juga meluncurkan ‘Goceng’, yakni beberapa varian menu seharga Rp. 5.000, untuk semakin menghadirkan penawaran bernilai tambah kepada konsumen dan memberikan sesuatu yang berbeda dari merek KFC.
Perseroan senantiasa memonitor posisi pasar dan nilai KFC secara keseluruhan, mengevaluasi berbagai masukan dari konsumen untuk meningkatkan kualitas produk, layanan, dan fasilitas yang tersedia di KFC. Semua informasi ini diperoleh melalui survei rutin yang disebut Brand Image Tracking Study (BITS) dan CHAMPS Management System (CMS), yang dilakukan oleh perusahaan survei independen. BITS adalah survei untuk mengetahui persepsi konsumen dan brand image KFC sebagai acuan dari merek utama lainnya di bisnis restoran cepat saji. Hasil dari BITS menunjukkan bahwa KFC secara konsisten masih menempati posisi tertinggi di benak konsumen untuk ‘Top of Mind Awareness’, dibandingkan dengan merek utama lainnya. CMS adalah survei untuk menilai langsung kualitas produk, layanan, dan fasilitas yang tersedia di KFC, dibandingkan dengan yang diharapkan.
Kinerja Perseroan dalam pertumbuhan penjualan same store menjadikannya salah satu KFC franchise market terbaik di Asia dengan pertumbuhan rata-rata 8,5% pada tahun 2007 dan akan terus mempertahankan posisi ini. Pengembangan merek yang kontinyu melalui strategi pemasaran yang inovatif, keunggulan operasional, dan pertumbuhan dua digit yang konsisten dalam penjualan dan pengembangan restoran, telah menganugrahi Perseroan berbagai penghargaan dari Asia Franchise Business Unit dari Yum! Restaurants International.
Perseroan berkomitmen tinggi untuk mempertahankan visi kepemimpinan dalam industri restoran cepat saji, dengan terus memberikan kepuasan ‘Yum!’ di wajah konsumen. Dukungan dari para pemegang saham, keahlian manajemen yang terbina baik, dedikasi dan loyalitas karyawan, dan yang terpenting adalah kontinuitas kunjungan konsumen, memastikan Perseroan dapat mencapai visi ini. Perseroan percaya bahwa dengan menciptakan dan mengembangkan budaya yang mendalam dan kuat dimana setiap karyawan memberikan perbedaan, menghidupkan ‘Customer and Sales Mania’ di restoran-restoran KFC, memberikan perbedaan merek KFC yang sangat kompetitif, menjalin kesinambungan proses dan hubungan antar karyawan, dan meraih hasil-hasil yang konsisten, akan secara pasti membangun KFC bukan saja menjadi merek yang paling digemari di Indonesia, juga KFC sebagai sebuah perusahaan yang hebat.
2. Layanan KFC
Informasi Waralaba KFC
Layanan Pesan Antar
Layanan KFC Catering
Layanan Chaki Club
Layanan Imfoline
Info Halal
Standarisasi Keamanan
Voucher Soexho
KFC go to organic
3. Promo KFC
Colonel Yakiniku
Promo Goceng
KFC Attack
Wing Bucket
Foam Party
Bubur Ayam
Free Ice Cream
KFC Coffee
KFC Power B’Fast
KFC Sahur Attack
KFC Pepsi Ramadhan
Grean Tea
Free Merchandise
KFC Krusher A
KFC Krusher B
Bucket Gift & Voucher
Super Panas Jumbo
KFC Midnight Attack
KFC Hot Black Pepper
4. Potitioning Waralaba KFC
KFC merupakan waralaba / Frandchise yang menawarkan makanan siap saji yang terus memberikan kepuasan ‘Yum!’ di wajah konsumen dan mengembangkan budaya yang mendalam dan kuat dimana setiap karyawan memberikan perbedaan, menghidupkan ‘Customer and Sales Mania’ di restoran-restoran KFC.

b Kompetitor
Sebagai Kompetitor Bakso Cak Eko adalah bakso Cak Man dan Waralaba Frandchise My Bakso. Bakso Cak Eko dan Bakso Cak Man sama-sama Merupakan Bakso Asal Kota Malang yang merupakan waralaba Frandchise.
1. Bakso Cak Man
“BaksoKota Cak Man” telah memiliki brand-name yang kuat. Hal ini terbukti dari :
• Satu-satunya perusahaan penjual bakso yang memiliki 11 outlet hanya di Malang saja, yang kotanya relatif tidak besar. Hal ini menunjukkan bahwa produknya telah memenuhi cita-rasa masyarakat luas,
• Masyarakat Malang pada umumnya menjamu tamu, kerabat atau relasi bisnisnya yang berasal dari daerah lain untuk menikmati kelezatan Bakso Kota Cak Man, termasuk beberapa selebritis ibukota (komentar dan tanda-tangan para selebritis diabadikan dalam beberapa pigora ditempelkan pada dinding di gerai-pusat), dan
• Banyak mahasiswa berasal dari berbagai daerah lain yang telah menyelesaikan kuliah pada 3 PTN (Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang, Universitas Islam Negara Malang) dan beberapa PTS terkenal termasuk beberapa Balai Pendidikan & Latihan Kerja (BPLK) milik pemerintah, kembali ke daerahnya masing-masing atau mereka bekerja tersebar di kota-kota besar seluruh Indonesia telah mengenal rasa dan menjadi fanatik terhadap “Bakso Kota Cak Man” meskipun berasal dari berbagai etnis. Artinya, kelezatan “Bakso Kota Cak Man” telah terbukti dapat memenuhi selera konsumen dari berbagai kalangan baik tua-muda, beragam profesi dari mulai pelajar-mahasiswa, pebisnis sampai selebritis. Dengan kata lain, peluang pasar Bakso Kota Cak Man tidaklah diragukan lagi terutama untuk ibu kota provinsi atau kota besar lainnya, kota-dagang dan kota-pelajar.
2. My Bakso
Waralaba / Franchise My Bakso pertama hadir di Surabaya pada Juni 2007 dan mulai Bulan Januari 2008 membuka kesempatan kerjasama dengan sistem Franchise.
Visi berdirinya waralaba My Bakso adalah menciptakan bakso dengan citra rasa dan kwalitas tinggi tetapi dengan Harga Kaki Lima.
Seperti yang kita ketahui saat ini banyak bakso yang berkwalitas tetapi harga jualnya sangat mahal, sehingga tidak semua lapisan masyarakat mampu membelinya. Sedangkan banyak juga bakso yang harganya terjangkau tetapi kwalitasnya kurang.
Untuk menjawab tantangan itulah maka waralaba My Bakso hadir dengan produk berkwalitas tinggi, higienis dengan harga jual sangat terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.
a. Potitioning My Bakso
My Bakso memposisikan dirinya sebagai Bakso yang berkwalitas dengan harga yang relatif murah.

Penerapan Segitiga PDB (Positioning Differensiasi Branding)
Elemen pertama dari konsep Segitiga PDB adalah positioning, yaitu bagaimana subyek/ perush mampu secara tepat memposisikan diri di benak pelanggan atau target pasar. Kedua adalah differensiasi yaitu bagaimana perush mamp menopang positioning yang tepat tersebut dengan differensiasi yang kokoh. Dan ketiga adalah branding yaiyu bagaimana perush membangun ekuitas mrk diri secara berkelanjutan.

1. Positioning
Penerapan segitiga PDB dalam pengolahan bisnis Cak Eko pertama tama adalah memposisikan diri dengan jelas di benak pelanggan. Dengan tujuan tak lain agar subyek memiliki identitas yang jelas di benak pelanggan. Positioning yang dibangun adalah janji kepada pelanggan. Contohnya adlah cak Eko membangun sebuah positioning bisnisnya yakni sebagai produsen bakso instan, yang memiliki cita rasa yang khas.
Selain itu segmen yang disasar adalah keluarga dengan taraf ekonomi menengah kebawah sehingga target pasarnya luas ke daerah-daerah pedesaan maupun perkotaan yang notabene sebagian besar adalah penikmat makanan tradisional tsb. Yakni bakso. Dengan itu bakso Cak Eko meskipun tidak hanya menjual produk bakso saja tetapi juga menjual produk bakmi, nasi goreng, mie ayam tetapi perusahaan cak Eko tidak ingin dipresentasikan sebagai penjual banyak macam makanan khas tradisional, tetapi ingin diposisikan sebagai penjual bakso khas dengan cita rasa berkualitas. Dengan produk utama maupun menu andalan bakso dan walaupun dengan berbagai tawaran menu yang lain para pelanggan cak eko tetap mengenali bisnis cak eko sebagai penjual bakso khas malang.
2. Differensiasi
Differensiasi pada bakso cak Eko terletak pada produknya yakni bakso malang instant yang khas, yang rasanya tidak ditemukan ditempat lain karena racikan bumbunyaberasal dari sumber produksi yang sama. selain itu cak Eko juga mampu menempatkan strategi marketingnya dalam pendistribusian produknya berupa franchise yang notabene bakso adalah sebuah makanan tradisional yang memiliki image jajanan berkualitas rendah yang tercitra dari tempat produksinya yakni gerobak dorong atau toko kelontong yang kumuh menjadi memposisikan bakso sebagai jajnan berkualitas tinggi terlihat dari banyaknya restoran yang nyaman dan mampu dijangkau oleh ekonomi kelas menengah kebawah. Selain itu cak Eko memiliki kemampua dalam menjaga semangat karyawannya untuk memberikan pelayanan yang maksimal bagi pelanggan dengan cara melalui training soft skill yang dilakukan secara intensif.
3. Branding
Kalau sebuah produk sudah memposisikan dirinya secara tepat di benak target pasarnya, kemudian dia mampu untuk mem-backup-nya dengan differnsiasi yang kokoh, maka hasilnya adalah ekuitas merk yang kokoh pula. Ini bisa kita lihat dari produk bakso cak Eko yang dengan cepat membangun ekuitas merk-nya melalui Track record berbagai penghargaan yang pernah ia raih sebagai pengusaha franchise paling berprospek tahun 2008 oleh departemen Perindustrian RI maupun prestasi yang lain. Dan Bakso Cak Eko terus mengembangkan usahanya di berbagai wilayah di Indonesia untuk membangun merknya (Brandingnya) sebagai sebuah perusahaan bakso instant khas melang.
Perancangan Komunikasi Visual Pada Strategi dan Perencanaan Media
Bakso cak Eko memiliki strategi dalam pemanfaatan media untuk membranding produknya maupun tempat franchisenya. Dengan branding perusahaan nya dengan warna yang khas yakni dengan warna hijau kuning dan merah di semua franchisenya. Tetapi produknya masih terhandle media dengan sistem grafik yang baik. Seperti dalam hal:
fasilitas perlengkapannya: gelas, piring, mangkuk, celemek, meja, kursi dll.
Media promosi dan publikasi: Website, Iklan koran, pamfletnya, dll
Tempat mapun stannya: Plang, interior ruangannya, dll
Branding perushaan yang masih kabur, apakah dominan warna oranye atau warna hijau.

Skema Perancangan media

Konsep media dalam komunikasi visual adalah memperkuat banding dan agar perusahaan memilki suatu system grafis yang paten serta mempermudah dikenali oleh pelanggan serta perencanaan out put media yang tepat.
Karakteristik media yang mempengaruhi desain
Cirri khas suatu media yang akan di keluarkan maka harus dapat mencitrakan suatu produk itu sendiri contohnya karakteristik media gaya desain bakso Cak Eko akan banyak dipengaruhi oleh
1. Asal = dari malang, yang kondisinya dingin serta daerahnya yang berada di pegunungan. serta terkenal dengan bakso Arema ingin memposisikan dengan bakso-bakso lain yang ada di malang.
2. Produk Bakso = makanan khas tradisional, yang memiliki image jajanan murahan, serta bagaimana media mampu merubah image tsb.
3. Nama merk perushaan= Cak Eko, bagaimana media mampu meningkatkan citra dari sebuah merk yang terkesan jajanan kampung sudah sering kita lihat seperti Pangsit Cak Jo, Bakmi Cak Karno, dll.

Aspek Desain Media Cetak
Penggunaan media cetak untuk membranding Produk seperti:
- Penggunaan desain daftar menu makanan
- Pembuatan Packaging bumbu bakso yang menarik, untuk ekspor keluar negri
- Pembuatan seragam untuk karyawan
- Pembuatan plang/ papan nama yang seragam, dll

Aspek Desain Multimedia
Penggunaan media elektronik untuk promosi produk yang lebih luas seperti:
- Penggunaan Sistem Grafis pada Website
- Iklan televisi yang mempunyai ide kreatifitas yang sama.
-
Integrated Marketing Communication
Integrated Marketing Communication digunakan sebagai dasar komunikasi searah dari Output desain, produk agar branding produk mudah dikenali serta satu kesatuan (terintegrasi dengan baik) dengan cara:
1. Membuat warna dasar Branding perusahaan.
2. Membuat Graphic Standard Manual Logo.
3. Membuat Sistem Grafis pada media promosi.
4. Membuat desain gaya Interior serta fasilitas maupun stan. Yang sama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar